

Buku “Tourism: For Global Connectivity and Economic Development” merupakan karya kolaboratif dari beberapa akademisi ilmu sosial. Buku ini menyajikan analisis mendalam mengenai peranan pelancongan dalam membangun konektivitas global dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks dunia yang semakin terhubung, buku ini menggarisbawahi pentingnya industri pelancongan sebagai pendorong utama dalam menciptakan hubungan antar negara dan budaya.
Salah satu penulis dalam buku ini merupakan Dr. Iqbal Ramadhan, M.IPol yang merupakan dosen sekaligus ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pertamina. Dr. Iqbal Ramadhan, M.IPol menulis book chapter dengan judul “Sustainable Tourism in the Post-Pandemic Era : Will it Thrive?”. Chapter ini menjelaskan mengenai perubahan jumlah wisatawan global setelah adanya pandemi Covid-19. Menurut Behsudi (2020), pandemi Covid-19 telah menurunkan jumlah wisatawan sebesar 65% secara global. Kondisi tersebut juga berdampak pada hilangnya mata pencaharian masyarakat yang bekerja dalam bidang pariwisata. Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga mendatangkan hal positif bagi perkembangan sektor wisata. Pandemi Covid-19 mendorong adanya 4P (Public Private People Partnership) dalam mewujudkan sustainable tourism. Sustainable tourism merupakan suatu strategi yang melibatkan integrasi antara perusahaan pariwisata dengan masyarakat setempat. Strategi tersebut dibuat dengan tujuan memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Gagasan terkait sustainable tourism muncul sebagai wujud penyesuaian dari sektor pariwisata terhadap perubahan yang terjadi akibat adanya pandemi Covid-19. Meningkatnya kepedulian masyarakat yang merupakan entitas terkecil dalam suatu ekosistem menjadi salah satu alasan sustainable tourism menjadi cepat popular di masyarakat. Dalam pengembangan sustainable tourism, terdapat empat komponen penting yang melingkupi, yaitu sektor pemerintah, sektor swasta, masyarakat lokal, dan wisatawan. Dalam strategi ini, sektor pariwisata diharuskan meningkatkan kesadaran dalam sektor lingkungan dan mempromosikan lingkungan yang memiliki karbon emisi rendah. Di sisi lain, pemerintah juga diperlukan untuk membuat kerangka kerja baru untuk masyarakat lokal dan sektor komersial dengan tujuan mempromosikan industri pariwisata yang ada di corporate social responsibility (CSR) untuk mengintensifkan sektor pariwisata.