KULIAH UMUM “10 TAHUN PERJALANAN DIPLOMASI INDONESIA”

Jakarta, Indonesia  – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, bersama dengan Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Komunikasi dan Diplomasi Universitas Pertamina menyelenggarakan kuliah umum pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, dengan tema  “10 Tahun Perjalanan Diplomasi Indonesia” Kuliah ini disampaikan oleh Tri Purnajaya, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kuliah umum ini diselenggarakan secara serentak di 38 Provinsi di Indonesia dan Universitas Pertamina merupakan kampus yang dipilih sebagai perwakilan Provinsi DKI Jakarta untuk memperingati HUT ke-79 RI dan HUT ke-79 Kementerian Luar Negeri. Dipandu oleh Priesca Ayu dan Dania Aprianti sebagai MC serta  Dr. Iqbal Ramadhan sebagai Moderator, kuliah ini memantik beberapa diskusi mengenai diplomasi Indonesia.

Diawali dengan sambutan oleh Ibu Dr. Dewi Hanggraeni, SE., MBA. selaku Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi dan oleh Prof. Dr. Wawan Gunawan A.Kadir, M.S. selaku rektor Universitas Pertamina. Selanjutnya Kuliah Umum ini dibuka oleh Ibu Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri RI. Kuliah Umum ini menghadirkan berbagai wawasan baru utamanya terkait diplomasi Indonesia selama 10 tahun perjalanannya. Politik Luar Negeri Indonesia memiliki prioritas 4+1 yaitu Diplomasi ekonomi, Diplomasi perlindungan WNI, Diplomasi Kedaulatan , Peningkatan kontribusi dan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia, serta Infrastruktur Diplomasi. Bapak Tri Purnajaya menjelaskan bahwa Diplomasi Indonesia dilakukan dengan melihat beberapa prinsip penting yaitu well measured, well calculated, action oriented, dan result oriented

Tidak hanya itu, Bapak Tri Purnajaya juga membahas terkait capaian-capaian diplomasi Indonesia selama 10 tahun, yaitu dalam prioritas diplomasi perlindungan WNI misalnya, Indonesia telah berhasil meningkatkan indeks pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri dari 88,30 di tahun 2020 menjadi 95,33 di tahun 2023. Beliau menekankan bahwa “diplomacy is a long game” dan menjadi seorang diplomat harus mampu turun hingga ke skala akar untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Capaian-capaian politik luar negeri Indonesia selama 10 tahun menjadikan Indonesia terpandang di mata dunia. Sesi pemaparan kemudian ditutup dengan tanggapan yang diberikan oleh Bapak Dr. Iqbal Ramadhan dan antusiasme yang tinggi para peserta ditunjukkan dari banyaknya pertanyaan kritis yang muncul.

Sesi kedua dari Kuliah Umum ini dilanjutkan dengan sesi interaktif mengenai “Tips and Trik menjadi Diplomat di Kementerian Luar Negeri” yang disampaikan oleh Bapak Busron Sodikun selaku Pembina IV A, Fungsional Diplomat Madya, Direktorat Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup, dan Ibu Ika Fitri-Yana Kusumaningrum, selaku Fungsional Diplomat Muda, Direktorat Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup yang dipandu oleh Priesca Ayu sebagai Moderator. Di sesi kedua ini para peserta kuliah umum mendapatkan ilmu baru mengenai tips and trik menjadi PNS di Kementerian Luar Negeri. Ibu Ika menjelaskan bahwa setelah lulus tes seleksi CPNS di Kementerian Luar Negeri, para diplomat harus mengikuti mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU) selama 1 tahun. Tahap selanjutnya adalah diplomat terpilih akan ditempatkan di suatu tempat untuk menjalankan magang untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman praktis. Jika sudah mendapatkan pengalaman, diplomat terpilih akan ditempatkan di perwakilan RI untuk bekerja. Sesi pemaparan kemudian ditutup dengan tanggapan yang diberikan oleh Priesca Ayu dan tanya jawab dari para peserta. Kemudian, kegiatan ini ditutup dengan games berhadiah serta foto bersama.

Categories: Kuliah Umum, News